IS IT IMPORTANT?

Why preserve nature? 

It's been almost 5 years since my last post here..
Masa-masa mahasiswa yang bergelora sudah berlalu. Masa merangkai kata-kata yang terlihat cerdas sudah tidak menarik lagi. Semua ini efek waktu. Mari lihat apa pengaruh perbedaan 5 tahun itu pada tulisan saya yang ini.

Hi again!

Post baru ini keliatan agak serius. Bukan mau sok-sokan environmentalist (karena memang bukan), tapi lagi kepikiran aja setelah baca artikel di BBC news.

Sedikit keterangan waktu, saat ini saya sudah bekerja di sebuah perusahaan pertambangan, bidang yang bagi sebagian orang (environmentalist) terkenal dengan perusakan lingkungannya. Apakah benar seperti itu? Tidak bisa dihindari, jawabannya mungkin ''iya''. Kemudian, kenapa saya tega melihat perusakan lingkungan tersebut (padahal saya notabene sarjana teknik lingkungan)? Klise aja, kami pemerhati lingkungan ada disini untuk memberikan koridor bagi perusahaan agar tidak semena-mena terhadap lingkungan. Benarkah begitu? Bukannya koridor itu malah menghambat laju perusahaan? Banyak arah jawabannya, sehingga saya putuskan untuk menjawab, "Saya disini untuk mencari rezeki, dengan ilmu yang saya bawa, dan sebisa mungkin tidak merusak rezeki yang lain termasuk lingkungan sekitar" masih klise aja kan. Sudah lah. Kepanjangan kalau bahas ini.

Sedikit insight dari jurusan Teknik Lingkungan yang saya tempuh di Bandung, setelah bekerja di bidang ini, menurut saya (yang kuliah nya kurang bener) environmentalist sejati tidak bisa lahir dari jurusan ini. Walaupun ada, perlu banyak belajar diluar dari kuliah. Jurusan turunan teknik sipil ini tidak akan bisa se-environmentalist jurusan lain yang memang turunan environmental sains. Nanti lagi deh bahas ini.   

Kembali ke "Why preserve nature?"

Jika jawaban pertanyaan ini adalah 'karena alam itu indah'. Banyak dari kita yang berpikir binatang itu lucu, atau coral yang berwarna-warni itu indah, dan lain-lain. Jika itu definisi indah, bagaimana dengan binatang yang bentuknya jelek, terlihat jahat, dan beracun? Boleh dibiarkan punah? Misalnya ular berbisa yang membunuh hewan-hewan ternak. Pasti banyak yang berpikir species tersebut bagusnya punah saja. Jawaban yang kurang memuaskan untuk saya.

Jika jawabannya adalah 'karena alam menopang kehidupan manusia'. Ini baru jawaban environmentalist yang tidak terbantahkan dan terlihat ilmiah. Saya tidak bisa komentar karena bukan kaum itu.hehehe. Saya pun tidak bisa tidak setuju, karena bahkan bencana gunung meletus pun meningkatkan kesuburan tanah di area yang terkena dampak. Padahal alam terlihat sedang marah.

Tapi jawaban yang saya sukai adalah konsep 'Karya' dan 'Pencipta'.
Kebanyakan orang tau lukisan "Mona Lisa" kan? karya maestro Leonardo da Vinci itu sangat terkenal bahkan dinilai sebagai karya paling banyak diketahui orang dan karya yang paling banyak di-review atau ditulis orang. Sehingga pasti bernilai sangat tinggi (dalam bentuk materi). Penciptanya dipuja dan disematkan gelar maestro untuk penciptaan ini. Sehingga perusakan terhadap karya tersebut pasti jadi bahan cemoohan, makian, sumpah serapah dari orang-orang yang mengerti seni apalagi oleh penciptanya. 

Saya percaya 'Alam adalah Karya'. 'Karya' yang dibuat dengan sengaja, penuh ketelitian dalam designnya, dan penuh dengan rasa dalam pemberian warnanya. Sehingga kita harus sadar siapa yang sengaja menciptakan alam ini dan kira-kira kalau kita rusak karya-Nya ini cemoohan dan makian dalam bentuk apa yang kita terima nantinya.

Banyak orang yang mengenal Leonardo da Vinci dari Mona Lisa. Seharusnya kita bisa juga mengenal maestro pencipta alam ini kan?

Tidak menjawab? Yah namanya juga menulis di jam 10-11 malam WIT.


Comments

Popular posts from this blog

HOBI : KAMERA ANALOG

Wacana Ketujuh : Wolves